NAMA :
FILIN ANGGRAINI
KELAS :
3EA15
NPM : 10209576
MATAKULIAH : BAHASA INDONESIA 2
DOSEN :
SEPITRI DARUYANI
Menurut
Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer.
Kemampuan berbahasa yang baik dan
benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah sebab
bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah yang pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosa kata yang baik akan
sukar bagi seorang ilmuwan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak
lain. Dengan bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan
informasi tetapi juga argumentasi,
di mana kejelasan kosa kata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
Poedjosoedarmo (2001) menjelaskan
bahwa martabat bahasa adalah tinggi atau rendahnya derajat bahasa di mata
pemakainya atau orang asing. Kemampuan bahasa untuk memenuhi berbagai keperluan
komunikasi menentukan derajat bahasa. Semakin besar kemampuan bahasa
untuk menyampaikan segala macam cipta, rasa, dan karsa dalam suatu
masyarakat, semakin tinggi derajat bahasa itu. Agar mampu dan bermartabat
tinggi bahasa itu harus kaya dalam hal perbendaharaan kata, idiom, struktur
kali- mat, dan register khusus untuk menyampaikan berbagai pesan dalam
segala aspek kehidupan. Bahasa dapat dikatakan berkemampuan dan bermartabat
tinggi kalau bahasa itu digunakan dalam bidang agama, kesusasteraan, ilmu
pengetahuan, politik, hukum, dan kenegaraan.
Moeliono (1989) menegaskan bahwa untuk dapat memodernkan
bangsa dan masyarakat, pemodernan bahasa merupakan suatu hal yang sangat
penting. Beliau mencotohkan apa yang dialami Jepang. Usaha pemodernan bahasa Jepang
yang dirintis sejak Restorasi Meiji telah mampu menjadi katalisator
perkembangan ilmu dan teknologi di Jepang. Hal itu dapat dicapai karena semua
sumber ilmu pengetahuan dan teknologi Barat dapat diterjemahkan ke dalam
bahasa Jepang dengan cermat sehingga wawasan berpikir bangsa Jepang dapat
dikembangkan secara intensif lewat usaha penerjemahan secara menyeluruh dan
besar-besaran. Hal ini menciptakan insan yang cerdas dan kompetitif tanpa harus
menunggu kefasihan berbahasa asing.
Gagasan tersebut telah mendorong
usaha untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang bermartabat
untuk tujuan keilmuan. Usaha ini telah ditandai dengan dibentuknya Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa (sekarang Pusat Bahasa) dan diterbitkannya buku
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan, dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Walaupun publikasi tersebut belum secara tuntas
menggambarkan aspek kebahasaan yang diharapkan, publikasi tersebut memberi isyarat
bahwa untuk memantapkan kedudukan bahasa Indonesia perlu ada suatu
pembakuan baik dalam bidang ejaan maupun tata bahasa. Pembakuan ini merupakan
suatu prasyarat untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
keilmuan. Publikasi itu merupakan salah satu sarana untuk menuju ke status
tersebut.
Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu
sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai
berikut :
1. Sebagai
lambang kebangsaan negara;
2. Lambang
identitas negara;
3. Alat
penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya;
4. Alat
yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang
berbeda.
Semakin
berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi
itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik
di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru
di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian,
semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia,
sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan
dan perkembangan IPTEK itu.
Dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran
pada bahasa Indonesia. Apalagi biasanya teknologi informasi (TI) banyak yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam penerapannya
teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi. Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara menjadi bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari
realitas ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak
yang positif dan negatif.
Dampak positif
perkembangan iptek
·
Memberikan berbagai kemudahan
Maksudnya
adalah bhwa perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama
sekali yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun
demikian, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti
kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat
tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas
penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan
tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek
positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
·
Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi sudah
ketinggalan kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media
cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau
harus bias dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu,
kegiatan pengiriman berita sangat lambat, ha ini di karenakan kegiatan tersebut
masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan
menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hamper
punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kitapun tidak
perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
·
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer
dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronok seperti computer, internet,
dan hanphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya
orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah
umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
Dampak negative
perkembangan iptek
·
Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat
kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru.
Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan
elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap
pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di cekoki dengan
berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
·
Hilangnya budaya Tradisional
Dengan
berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan
hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya
lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.
Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah
mengarah kepada pergaulan bebas.
·
Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di
kenal sebagai Negara yang kaya akan umber daya alamnya, namu hingga akhir ini,
Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedan g berkembang dan terus
berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah
Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil
yang lebih spesipic adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun
2004, kota pecan baru yang terletak di propinsi Riau, lebih di
kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative
singkat, istolah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih
modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat,
perkembangan pembanguna di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri
berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat
serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh,
hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir,
tanah longsor serta polusi tejadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di
terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Refrensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar